Total Tayangan Halaman

Selasa, 11 Oktober 2011

Momen inersia

Momen inersia
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain. Meskipun pembahasan skalar terhadap momen inersia, pembahasan menggunakan pendekatan tensor memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskopik.
Lambang I dan kadang-kadang juga J biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen inersia.
Konsep ini diperkenalkan oleh Euler dalam bukunya a Theoria motus corporum solidorum seu rigidorum pada tahun 1730. Dalam buku tersebut, dia mengupas momen inersia dan banyak konsep terkait.
Definisi skalar
Definisi sederhana momen inersia (terhadap sumbu rotasi tertentu) dari sembarang objek, baik massa titik atau struktur tiga dimensi, diberikan oleh rumus:
di mana m adalah massa dan r adalah jarak tegak lurus terhadap sumbu rotasi

Analisis

Momen inersia (skalar) sebuah massa titik yang berputar pada sumbu yang diketahui didefinisikan oleh
Momen inersia adalah aditif. Jadi, untuk sebuah benda tegar yang terdiri atas N massa titik mi dengan jarak ri terhadap sumbu rotasi, momen inersia total sama dengan jumlah momen inersia semua massa titik:
Untuk benda pejal yang dideskripsikan oleh fungsi kerapatan massa ρ(r), momen inersia terhadap sumbu tertentu dapat dihitung dengan mengintegralkan kuadrat jarak terhadap sumbu rotasi, dikalikan dengan kerapatan massa pada suatu titik di benda tersebut:
di mana

V adalah volume yang ditempati objek
ρ adalah fungsi kerapatan spasial objek
r = (r,θ,φ), (x,y,z), atau (r,θ,z) adalah vektor (tegaklurus terhadap sumbu rotasi) antara sumbu rotasi dan titik di benda tersebut.
Diagram perhitungan momen inersia sebuah piringan. Di sini k adalah 1/2 dan adalah jari-jari yang digunakan untuk menentukan momen inersia
Berdasarkan analisis dimensi saja, momen inersia sebuah objek bukan titik haruslah mengambil bentuk:
di mana
 
M  adalah massa
R  adalah jari-jari objek dari pusat massa (dalam beberapa kasus, panjang objek yang   digunakan)
K  adalah konstanta tidak berdimensi yang dinamakan "konstanta inersia", yang berbeda-beda tergantung pada objek terkait.
Untuk benda pejal yang dideskripsikan oleh fungsi kerapatan massa ρ(r), momen inersia terhadap sumbu tertentu dapat dihitung dengan mengintegralkan kuadrat jarak terhadap sumbu rotasi, dikalikan dengan kerapatan massa pada suatu titik di benda tersebut:
di mana

V adalah volume yang ditempati objek
ρ adalah fungsi kerapatan spasial objek
r = (r,θ,φ), (x,y,z), atau (r,θ,z) adalah vektor (tegaklurus terhadap sumbu rotasi) antara sumbu rotasi dan titik di benda tersebut
.
Diagram perhitungan momen inersia sebuah piringan. Di sini k adalah 1/2 dan adalah jari-jari yang digunakan untuk menentukan momen inersia
Berdasarkan analisis dimensi saja, momen inersia sebuah objek bukan titik haruslah mengambil bentuk:
di mana

M  adalah massa
R  adalah jari-jari objek dari pusat massa (dalam beberapa kasus, panjang objek yang   digunakan)
K  adalah konstanta tidak berdimensi yang dinamakan "konstanta inersia", yang berbeda-beda tergantung pada objek terkait.

Sabtu, 09 Oktober 2010

contoh daftar isi

Daftar isi

HALAMAN JUDUL............................................................................................          i
LEMBAR PENGASAHAN..................................................................................          ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................          iii      
DAFTAR ISI........................................................................................................          1
LEMBAR ASISTENSI PEMBIMBING...............................................................          2
BAB.   I.  PENDAHULUAN................................................................................          3
1.1.   Latar Belakang Masalah......................................................................          3
1.2.   Maksud Dan Tujuan............................................................................          4
1.3.   Sejarah Singkat DU/ DI.......................................................................          5

BAB.   II. .  PEMBUATAN TERALIS MINIMALIS...........................................          6
2.1.   Dasar Teori................................................................................          6

BAB.   III.  PELAKSANAN DI PROYEK...........................................................          9
3.1.   Pelaksanaan Manajemin di DU/ DI.............................................          9
3.2.   Sistem Pekerjaan di DU/ DI........................................................          10
3.3.   Evaluasi Pekerjaan......................................................................          15
3.4.   Analisa Biaya Pekerjaan.............................................................          17
3.5.   Gambar Kerja ...........................................................................          18

BAB.   IV.  PENUTUP.........................................................................................          20
4.1.   Kesimpulan.........................................................................................          20
4.2.   Saran..................................................................................................          20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................          21

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAIN
a.       Jurnal Prakerin

IDENTITAS

I. IDENTITAS

A. Kompetesi Dasar
Mendiskripsikan dan memahami cara kerja sistem transpor pada manusia.

B. Standar kompetensi
Memahami kerja jantung, peranan jantung, kerja pembuluh darah, dan fungsi dalam sistem transpor pada manusia.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami sistem transpor pada manusia yang meliputi jantung, pembuluh darah, dan darah.










II. MATERI POKOK
A. Sistem Transfortasi Pada Manusia
Tubuh kita mempunyai sistem transportasi. Sistem ini berfungsi untuk mengangkat zat-zat yang diperlukan dann hasil dari proses respirasi dan oksidasi. Organ dan jaringan yang menyusun sistem peredaran darah manusia adalah jantung, pembuluh darah, dan darah.
• Jantung
Jantung terletak di rongga dada belah kiri dan berfungsi sebagai pemompa darah. Jantung dibungkus oleh 2 membran pelindung yang disebut perikardium. Diantara kedua lapisan ini terdapat kavum pereikardia yang berisi cairan. Jantung memiliki 4 ruang, yaitu 2 ruang sebelah atas yakni serambi kiri (atrium sinister) dan serambi kanan (atrium dexter) dan 2 ruang sebelah bawah yakni bilik kiri (vertikal siniter) dan bilik kanan (vertikal dexter). Fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung kebilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pompa yang lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi kebilik. Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh. Jantung dibentuk terutama olieh otot jantung(miokardio), yaitu serambi, otot bilik, serta rabut otot perangsang dan penghantar khusus.
Pada sekat antara kedua serambi terdapat simpul saraf yang merupakan simpul saraf tak sadar. Simpul saraf ini bercabang-cabang keotot serambi jantung kemudian keluar sebagai suatu berkas yang disebut berkas HIS.Berkas ini menuju sekat diantara kedua bilik dan akhirnya bercabang-cabang keseluruh bilik. Selain itu, jantung dipengaruhi juga oleh saraf simpatik dan parasimpatik. Rangsangan saraf parasimpatik menurunkan frekuensi denyut jantung, sedangkan rangsangan saraf simpatik meningkatkan frekuensi denyut jantung. Otot bilik jantung lebih tebal daripada otot bagian serambi dan bagian sebelah kiri lebih tebal dari pada bagian kanan.


• Pembuluh Darah
Pada abad ke-17 penyelidikan tentang peredaran darah telah dilakukan oleh para ahli. Pembuluh balik (vera) ditemukan oleh seorang ahli fisiologi dari inggris, yakni William Harvey (1578-1657). Tiga puluh tahun kemudian, seorang anatomi italia Marcello Malpighi, berhasil menemukan adanya pembuluh kapiler.
Menurut arah aliranya, pembuluh daran dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Pembuluh Darah Arteri atau nadi.
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari otot jantung yang berdinding tebal, kaku, dan memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat diluar jantung. Pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan. Lapisan luar berupa jaringan endotelium yang melindungi jaringan di dalamnya.
- Pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh disebut aorta yang berfungsi mengangkut oksigen untuk disebar keseluruh tubuh.
- Pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-pparu (pulma) disebut pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) yang tugasnya membawa darah yang terkontaminasi karbondioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.
2. Pembuluh Darah balik atau Vena
Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali kejantung, yang umumnya mengandung karbondioksida.
- Vena kava superior : vera ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas (kepala, leher, dan anggota badan atas ) keserambi kanan jantung.
- Vena kava inferior, vena ini membawa darah yang mengandung co2 dari bagian tubuhnya dan anggota badan bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
- Vena Pulmonalis adalah vena ini membawa darah yang mengandung O2 dai paru-paru keserambi kiri jantung

3. pembuluh darah kapiler
adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit dimana setiap mili meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler.
• Darah
Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu plasma darah ( cairan darah ) dan sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida, mentransfortasikan sisa-sisa makanan ke seluruh tubuh, mengangkut zat sisa metabolisme ke alat ekskreasi, dan mengedarkan gormon dari kelenjar hormon dari kelenjar hormon kejaringan target.
a. Plasma darah
Plasma darah berguna dalam mengatur tekanan cairan tubuh dan juga bertugas membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil ekskresi dan beberapa gas. Pada manusia, plasma darah berisi sekitar 92 % darah juga mengandung ajaran anorganik terutama NaCe. Protein yang larut dalam dalam darah disebut protein darah yang terdirti atas albumin, globulin, dan fibrinogen. Plasma darah tanpa fibrinogen disebut serum, dan di dalam serum terdapat sejumlah anti bodi.
b. Sel-sel darah
Adalah sel-sel yang hidup. Sel darah terdiri dari sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit) dan keping darah (trombosit) jumlah sel-sel darah adalah 45% dari darah.
- Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah mengandung hemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen. Selain itu, entrosit juga mengkatalisis reaksi antara C02 dan air karena eritrosit mengandung karborat anhidrase dalam jumlah besar.

- Sel darah (leukosit)
Terdapat 6 jenis leukosit dalam darah, yaitu reutrofil, eusinafil, basofil, monoit, limfosit, dan sel plasma. Neutrofil, eusinofil, dan basofil memiliki granula sehingga disebut agranulosit (tidak bergranula).
Sebagian leukosit dibentuk dalam sumsum tulang (granulosit, monosit, dan limfosit). Orang dewasa memiliki sekitar 7.000 leukosit per m3 darah. Sel darah memiliki kemampuan menembus pembuluh darah.
Secara umum, manfaat leukasit adalah membantu pertahanan tubuh terhadap infeksi yang masuk.
- Keping darah (trombosit)
- Fungsi utamanya adalah sebagai sistem pertahanan, yaitu untuk mengaktifkan mekanisme penggumpalan darah adalah suatu proses dimana dinding pembuluh darah yang rusak ditutup oleh gumpalan fibrin agar pendarahan berhenti. Penggumpalan darah juga membantu memperbaiki dinding pembuluh darah yang rusak. Jumlah trambosit dalam tubuh adalah 300.00 sel tiap m3 darah.

B. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Tranportasi Pada Manusia
Kelainan dan ganguan pada sistem peredaran darah ditimbulkan kerena pewarisan sifat (keturunan ), rusak alat peredaran darah akibat kecelakaan, atau akibat makan yang dikonsumsi banyak mengandung lemak dan zat kapur.
Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain :
1. Anemia (kupang darah) kurangnya kadar Hb atau kurangnya jumlah ertrosit dalam darah.
2. Varises : pelebaran pmbuluh darah dibetis
3. Hemoroid ( ambeien) : pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus)
4. Arteriosklerosis : pengerasan pembuluh nadi karena timbunan/endapan kapur.
5. Artherosklerosis : pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Embolus : tersumbatnya pambuluh darah karena benda yang bergerak.
7. Trombus : tersumbatnya pembulu darah karena benda yang tidak bergerak.
8. Hemofilia : kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas/keturunan.
9. Leukimia (kanker darah) : bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
bersifat menurun
10. Tekanan darah tinggi ( hipertiensi ) : terjadi karena jika tekanan sistole darah lebih tinggi dari 1209 mmHg dan tekanan diastolernay lebih tinggi dari 80 mmHg,
11. Talasemia merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
12. Tekanan darah rendah ( hipertensi ) : terjadi jika skistole darah kurang dari 120 mmHg.









III. PENUTUP
A. Rangkuman / kesimpulan
• Sistem tranportasi terdiri dari darah, pembuluh darah, dan jantung.
• Darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah
• Sel-sel darah meliputi eriktrosit ( sel darah merah), leukosit (sel darah putih ) dan trombosit (keping darah).
• Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida yang disebut hemoglobin (Hb).
• Sel darah putih terdiri dari leukosit granula (netrofil, eosinofil, dan basofil) dan leukosit agranula ( monosit dan limfosit).
• Trambosit berfungsi membekukan darah.
• Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik.
• Jantung sebagai pemompa darah.
• Jantung memiliki 4 ruang yaitu bilik kiri, bilik kanan, serambi kiri, serambi kanan.









B. Istilah – istilah penting
• Berkas his : simpul saraf yang bercabang –cabang ke otot serambi jantung kemudian keluar sebagai berkas.
• Trambosit : keping darah
• Leukosit : sel darah putih
• Eritrosit : sel darah merah
• Plasma darah : cairan darah
• Sel-sel darah : bentuk padat darah
• Enzim : sesuatu yang mempercepat kerja hormon namun tidak ikut bereaksi, berfungsi sebagai katalisator.
• Atriuym sinister : serambi kiri
• Atrium dexlter : serambi kanan
• Saraf simpatik : saraf yang meningkatkan frekuensi denyut jantung.
• Saraf parasimpatik : saraf yang menurunkan frekuansi denyut jantung.
• Sistem tranportasi : sistem peredatan darah.








DAFTAR PUSTAKA

Purjiyanta, Eka.DKK.2006.Ipa Terpadu Untuk SMP.Jakarta : Erlangga

Pratiwi,D.A. DKK. 2007.Biologi SMA Kelas XI.Jakarta : Erlangga

Jali,Wijaya.2007.Aktif Biologi. Jakarta :Ganeca exacdt

Gurungeblog.2008.Sistem Transpor Pada Manusia.
www.gurungeblog.wordpress.com. 31 oktober 2008

SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIA
NAMA DOSEN : Drs. H. Hardiansyah, M.Si
MATA KULIAH : IPA SD 1



DISUSUN OLEH KELOMPOK 16 :
1. Lela Sari (A1E310490)
2. Diyu Hidayatin ( A1E310520)
3. Sarman (A1E310551)


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2010 / 2011

Jumat, 08 Oktober 2010

KEONG RACUN